Desau semilir angin
berhimpit-himpitan irama gendang
bertalu-talu diiringi dendang
lenggak-lenggok dewi malam
terbuai dalam dangdut yang menawan
irama melayu warisan lama
indah dipandang mata
merdu dinikmati telinga
indahnya dunia dalam harmoni
bukan bualan simfoni malam
hingga kentongan bertalu-talu
dari rumah ke rumah
memupus hingga ke dasar
manuskrip energi yang tersaji
melanjutkan ziarah malam
di pengapnya ibukota
sunyi, sepi, sendiri
mega-mega menelan dewi malam
YKG, 22 / 08 / 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar